Sastra Indonesia

Puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachri

WALAU

Walau penyair besar                                                                                                                    Takkan sampai sebatas allah
Dulu pernah kuminta tuhan
Dalam diri
Sekarang tak
Kalau mati
Mungkin matiku bagai batu tamat bagai pasir tamat
Jiwa membumbung dalam baris sajak
Tujuh puncak membilang bilang
Nyeri hari mengucap ucap
Di butir pasir kutulis rindu rindu
Walau huruf habislah sudah
Alifbataku belum sebatas allah
1979

LALAT

Dengan lalat
Terbang dari nanah ke nanah
Dari ngilu ke ngilu
Dari resah sampai ke barah
Aku terbang
Sama lalat arwah
(kini dia mati
Kena templeng)
Dari timbangan ke lain timbangan
Dari titian ke lain titian
–bahkan lalat masuk surga
Kata lalatlalat yang di surga
–apalagi kalau mati kena tempeleng
Mereka bilang
1976-1977

SEORANG TUKANG RAMBUTAN PADA ISTRINYA

Taufiq Ismail

“Tadi siang ada yang mati.

Dan yang mengantar banyak sekali

Ya. Mahasiswa-mahasiswa itu. Anak-anak sekolah

Yang dulu berteriak: dua ratus, dua ratus!

Sampai bensin juga turun harganya

Sampai kita bias naik bis pasar yang murah pula

Mereka kehausan dalam panas bukan main

Terbakar muka di atas truk terbuka

Saya lemparkan sepuluh ikat rambutan kita, bu

Biarlah sepuluh ikat juga

Memang sudah rezeki mereka

Mereka berteriak-teriak kegirangan dan berebutan

Seperti anak-anak kecil

“Hidup tukang rambutan! Hidup tukang rambutan!”

Dan menyoraki saya. Betul bu, menyoraki saya

Dan ada yang turun dari truk, bu

Mengejar dan menyalami saya

“Hidup pak rambutan!” sorak mereka

Saya dipanggul dan diarak-arak sebentar

“Hidup pak rambutan!” sorak mereka

“terima kasih, pak, terima kasih!

Bapak setuju kami, bukan?”

Saya mengangguk-angguk. Tak bisa bicara

“Doakan perjuangan kami, pak”

Mereka naik truk kembali

Masih meneriakkan terima kasih mereka

“Hidup pak rambutan! Hidup rakyat!”

Saya tersedu, bu Saya tersedu

Belum pernah seumur hidup

Orang berterima-kasih begitu jujurnya

Pada orang kecil seperti kita.

Tinggalkan komentar